Selasa, 26 Mei 2015

BUMBU LANGIT YANG KEJAM

malam yang begitu sepi, aku lihat kelip bintang yang bergantungan dilangit..
kelip bintang itu mengingatkan aku pada kunang-kunang yang menari, sudah lama aku tak melihaatnya..
langitku kini sudah di hiasi oleh asap dari rumah-rumah raksasa yang berbaris disana..
tak ada lagi lapangan, tak ada lagi kehijauan, tak ada lagi cinta-cinta kecil kita..
yang tersisa hanya kupu-kupu berwarna gelap dengan jubahnya yang terkoyak..

kemana desa ku yang dulu indah..
sungai yang dulu sejernih langit disiang haripun berganti warna menjadi senja..
warna air yang mengalir disana bagaikan pelangi yang elok setelah hujan..
kini aku hidup ditengah-tengah kebisingan, dan kawanannya..

rasanya aku ingin bernafas lega, tapi malah sesak kurasa..
manusia-manusia itu bagaikan kawanan robot yang terprogram..
semua kepala tertunduk pada materil..
seolah mereka akan mati jika tak lakukan.

Miris, di siang hari aku melihatnya..
Kawanan prajurit kecil itu bermain bola di jalan-jalan tikus..
Menunggu datangnya hujan untuk menyegarkan tubuh mereka yang dahaga..
Namun sayang, hujan yang membasahi tubuh mereka pun tak cukup membantu..
Ingat langit kita sudah di bumbui dengan apa?
Ya itulah.. itulah langitku kini..

Minggu, 10 Mei 2015

Kesakitan Dalam Angan

bahagianya aku melihat seorang anak kecil di timang, dipangku..
aku rasa, aku tak pernah merasakannya..
masa kecil ku di dampingi oleh berbagai pengasuh..
apa aku tak pantas mendapatkan kasih sayangnya?

aku ini juga manusia, sama seperti anak lain..
aku ingin merasakan kasih sayangnya..
kepeduliannya, kepercayaannya..
apa aku boleh merasakannya?
boleh..?

tapi aku tak pernah..!
banyak kepedihan yang ku saksikan !
kepedihan ku melihat itu semua !
sampai kini pun aku tak sanggup mengingatnya !
tapi bayangan itu, terkadang selalu menghantui hidupku !

Ayah.. tak dapat kah aku menggapai pundakmu ?
meraih tanganmu ! mencuri hatimu dengan kecantikan ku saat ini?
kenapa seolah kau tak pernah menginginkan kehadiran ku?
apa yang salah ?

apakah ibuku melukai mu?
atau kau terhasut paras SETAN yang anggun dan jelita?
apa aku tak pantas melihat hidung mu !!
APA AKU TAK PANTAS?

ayah.. izinkan aku mengenalmu..
beri aku kesempatan menatap wajahmu..
aku ingin.. sebelum lubang kubur membatasi kita !




Rabu, 06 Mei 2015

Nugraha Cinta Pertama




Hari itu aku melihat wajahmu jelas, tepat dari sudut kiri mu.
Kau tolehkan pandangan mu pada langit yang begitu gelap dan mengkhawatirkan angin yang mengamuk disana.
Kilat petir dilangit pun menunjukkan aura yang seolah tak sudi melihat kebersamaan kita..

Pandanganku teralihkan wajahmu..
Lekuk halus mata mu, mengingatkan ku pada putri malu..
Hidungmu, terlihat lebih mancung dari sini..
Aku pun tak gusar memandangi lelaki yang pernah menjadi bahagiaku dulu..

Berbalas pandanganmu tajam, seolah ingin menerkam aku yang hanyut akan pesona..
Terhanyut ku dalam bayangan masa kecil kita dulu..
Kau bawa aku pergi menikmati pesona hijau bukit berhias rumput dan warna-warni bunga..
Kawanan ilalang itu menunduk, seolah tersipu dengan kemesraan kita berdua..

Tersadar aku dalam tawa dan canda kita dulu, mungkin kah aku jatuh cinta?
Sejauh mata memandang hanya kau dan tumpukan bukit yang mengayunkan mataku..
Haaahh.. indahnya waktu itu..
Sejuk, segar.. Lampu yang cerah itu tak redupkan mata ku melihat alam, dan sosokmu yang tak terlupakan.. J

Kau bawa aku larut dalam tawa mu, seluruh bahagiamu.. ku nikmati itu..
Ingin ku teriakan bahagiaku saat itu, habiskan waktu sepanjang hari berdua..
Apa kau ingat kisah cinta kita dulu ? kisah itu paling berkesan untukku.
Sungguh.. Aku begitu bahagia saat kamu ada..

Nugraha.. Sang cinta Maha karya-Nya yang indah, hadirlah menjadi nyata untuk jiwa ku..
Warnai hariku dengan keindahan cintamu..
Buatlah aku merasa teristimewa..
Nugraha cintaku.. telah ku panjatkan doa ku pada-Nya..
Selamat ulang tahun, berbahagialah kamu dari ketiadaan diriku..