Jumat, 02 Januari 2015

DI TENGAH-TENGAH KAMI


DI TENGAH-TENGAH KAMI
Kemarin, kulihat mereka berbaring di trotoar.. kemarin, kulihat langkah kecil itu berlalu lalang di tengah-tengah keramaian.. tanpa alas kaki, dengan pakaian lusuh.. berjalan kesana kemari.. sedang apa mereka? Bukan main, bukan menikmati... mereka berjalan kesana-kemari, menjulurkan kan telapak tangan dengan wajah memelas. Wajah kecil itu, seperti menaruh harap kepada kami, harapan mereka selalu sama tiap harinya.. apa harapan mereka? mereka harap menyuap makanan lezat setiap harinya.. namun tetap saja, harap tinggal harap.. harapan kosong yang selalu mereka miliki..
Mereka ada di sekitar kami, tapi tidak sama seperti kami.. Mereka sama seperti kami tapi bukan bagian dari kami.. lalu siapa mereka? Hening.. melihat langkah kecil mereka.. bibir mungil dan mata yang layu itu.. apa yang mereka rasakan di tengah-tengah keramaian itu? Bahagia kah mereka?
Dunia fana ini, membuat mereka berbeda dengan kami.. membuat mereka merasa terasingkan.. salah kah dunia ini kepada mereka? Bukan.. bukan dunia.. apakah tuhan menghukum mereka? Apa kesalahan yang mereka perbuat? Lagi-lagi jawabannya adalah bukan.. bukan tuhan.. Lalu apa? Apa yang sedang kami lihat ini? Apakah mereka sedang bersenang-senang? Bukan... bukan bersenang-senang..
Lalu siapa sebenarnya mereka? mereka malaikat kecil yang dikirim tuhan untuk mendapatkan sebagian dari kami.. mengapa mereka terlihat berbeda dengan kami? Apa yang salah dengan ini semua? Mungkinkah diantara kami yang berlalu lalang di tengah-tengah tubuh mereka yang mungil, tidak menyadari keberadaan malaikat kecil itu? Mungkin.. mungkin saja.. tapi mengapa? Apa yang salah dengan ini? “Kami”... jawabannya adalah “kami”.. tangan-tangan indah dari kami, uluran tangan kami sangatlah berarti untuk mereka. “malaikat kecil”.
Malaikat kecil.. tetaplah tersenyum, menunggu harapan tiba.. tetaplah menaruh harap kepada kami.. malaikat kecil, akankah mimpimu terwujud? Ingatlah,Tuhan tidak pernah tertidur, Tuhan selalu berada di tengah-tengah kami. Sekecil apapun mereka “malaikat kecil” akan terlihat oleh tuhan, bahkan semut sekalipun. Makhluk terkecil dibumi ini dapat terlihat oleh Tuhan. Ingatlah, bahwa Tuhan selalu memberikan nikmat kepada semua makhluk, bahkan semut sekalipun...
Jadi apakah kehidupan mereka akan berubah? Tuhan selalu mempunyai rencana-Nya sendiri.. jika kami yang menjawab itu, maka mungkin tangan tuhan akan mengarah kepada kami... itulah sebab.. adanya mereka “malaikat kecil” yang berbeda dengan kami.. kami lah harapan mereka.. kami lah yang harus merubahnya..
Malaikat kecil... jangan pernah takut dengan dunia ini, kami bersamamu, kami ada untukmu.. percayalah ini adalah sementara... tidak untuk abadi.. maka tetaplah tersenyum, tetaplah menaruh harap kepada Tuhan, Sang Penguasa dari segala Penguasa...





PESAN PENULIS:
Pesan yang terkait dengan tulisan ini adalah, anak-anak kecil yang selalu saya lihat di perjalanan.. dimanapun saya berada, anak-anak kecil, yang belum mengerti dengan arti kehidupan ini berlalu lalang di tengah-tengah mobil-mobil mewah dan di tengah-tengah orang-orang yang berpakaian mewah disana. Namun mereka seperti tidak ada yang perduli. Ingatkah bahwa harta yang kami miliki adalah bagian dari anak-anak itu juga? Dimanakah hati nurani mereka? Dapatkah keadaan diputar sehari saja, agar mereka anak-anak kecil itu, dibuat bahagia dengan kehidupan mewah. Dan mereka yang bermewah-mewah itu merasakan sulitnya hidup ini. Agar kami saling menghargai, saling menyayangi.. ingatkah mereka para petinggi yang telah diberikan kepercayaan oleh kami semua termasuk orang-orang kecil itu adalah bagian dari negara ini. Bagian dari warga negara.. bukalah mata selebar-lebarnya, bukalah hati selapang-lapangnyaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar