MEMUPUK
MIMPI DI DALAM TUMPUKKAN SAMPAH
Semangat yang ku punya ini, terasa semakin rapuh..
Semangat yang dulu ku tebarkan karena mimpi dan
angan yang ku yakin akan tercapai ini, semakin lama semakin membuat ku merasa
sulit untuk menggapainya..
Hidup ku hanya bergantung pada hasil dari
pengumpulan sampah yang nantinya akan ku jual kembali kepada pengepul..
Apalah arti penghasilan seorang pemulung seperti
aku?
Hidup serba terbatas dengan biaya,
Makan nasi bungkus dengan lauk ayam goreng saja itu sudah
lebih dari cukup, apalagi jika aku bisa menikmati segelas susu setiap pagi..
Pakaian yang ku kenakan ini adalah hasil dari
pemberian tetangga dikampung sebelah, untung lah akhirnya aku memiliki baju
yang layak pakai seperti ini, meskipun hanya satu buah saja.. tapi aku tetap
bersyukur..
Tuhan... apa kau marah kepada ku? Kepada kami yang
hidup dari hasil tumpukkan sampah ini.. kenapa hidup kami sangatlah berbeda
dengan orang lain di luar sana? Apa yang salah dengan keadaan ini. Mengapa mereka
seperti jijik berada di dekat kami para pemulung sampah..
Apa karena badan kami yang bau? Pakaian kami yang
lusuh? Atau badan kami yang kotor ini?
Jika kami dapat memilih, untuk hidup seperti apa? Kami
tidak ingin hidup seperti ini.. kami ingin sekali seperti orang lain. Makan di
restoran.. berkumpul dengan keluarga besar di suatu tempat.. berjalan-jalan
setiap sore menjelang malam.. mengenakan pakaian yang wangi dan bersih juga
rapi.. kami juga sangat ingin hidup seperti itu.. setidaknya meskipun kami
sangat sederhana, kami masih bisa berkumpul dengan keluargaJ
Ini lah hidup kami... penuh dengan sampah.. bau,
kotor... kami sudah terbiasa, namun bagaimana mereka yang berada di sekitar
kami? Apakah mereka terbiasa dengan ini? Apa mereka terbiasa berada didekat
kami?
Aku ini juga manusia, sama seperti mereka... tapi
mengapa mereka menjauhi kami.. karena kami tidak bersih dan wangi seperti
mereka...?
Dari sampah ini, aku bisa bersekolah..
Dari sampah ini, aku bisa makan enak meski tidak
setiap hari...
Dari sampah ini kami hidup.. dari sampah ini
makan... apakah kalian dapat menerima itu?
Kami terbiasa hidup berdampingan dengan sampah..
terimakasih atas sampah yang telah kalian buang. Adalah bagian dari rezeki
kami... J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar