Senin, 05 Januari 2015

MEMUPUK MIMPI DI DALAM TUMPUKKAN SAMPAH


MEMUPUK MIMPI DI DALAM TUMPUKKAN SAMPAH

Semangat yang ku punya ini, terasa semakin rapuh..
Semangat yang dulu ku tebarkan karena mimpi dan angan yang ku yakin akan tercapai ini, semakin lama semakin membuat ku merasa sulit untuk menggapainya..
Hidup ku hanya bergantung pada hasil dari pengumpulan sampah yang nantinya akan ku jual kembali kepada pengepul..
Apalah arti penghasilan seorang pemulung seperti aku?
Hidup serba terbatas dengan biaya,
Makan nasi bungkus dengan lauk ayam goreng saja itu sudah lebih dari cukup, apalagi jika aku bisa menikmati segelas susu setiap pagi..

Pakaian yang ku kenakan ini adalah hasil dari pemberian tetangga dikampung sebelah, untung lah akhirnya aku memiliki baju yang layak pakai seperti ini, meskipun hanya satu buah saja.. tapi aku tetap bersyukur..

Tuhan... apa kau marah kepada ku? Kepada kami yang hidup dari hasil tumpukkan sampah ini.. kenapa hidup kami sangatlah berbeda dengan orang lain di luar sana? Apa yang salah dengan keadaan ini. Mengapa mereka seperti jijik berada di dekat kami para pemulung sampah..

Apa karena badan kami yang bau? Pakaian kami yang lusuh? Atau badan kami yang kotor ini?
Jika kami dapat memilih, untuk hidup seperti apa? Kami tidak ingin hidup seperti ini.. kami ingin sekali seperti orang lain. Makan di restoran.. berkumpul dengan keluarga besar di suatu tempat.. berjalan-jalan setiap sore menjelang malam.. mengenakan pakaian yang wangi dan bersih juga rapi.. kami juga sangat ingin hidup seperti itu.. setidaknya meskipun kami sangat sederhana, kami masih bisa berkumpul dengan keluargaJ

Ini lah hidup kami... penuh dengan sampah.. bau, kotor... kami sudah terbiasa, namun bagaimana mereka yang berada di sekitar kami? Apakah mereka terbiasa dengan ini? Apa mereka terbiasa berada didekat kami?
Aku ini juga manusia, sama seperti mereka... tapi mengapa mereka menjauhi kami.. karena kami tidak bersih dan wangi seperti mereka...?
Dari sampah ini, aku bisa bersekolah..
Dari sampah ini, aku bisa makan enak meski tidak setiap hari...
Dari sampah ini kami hidup.. dari sampah ini makan... apakah kalian dapat menerima itu?
Kami terbiasa hidup berdampingan dengan sampah.. terimakasih atas sampah yang telah kalian buang. Adalah bagian dari rezeki kami... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar